Lahirnya Nahdlatul Ulama di Surabaya pada 1926 merupakan respon dari
tradisi-tradisi keagamaan di Indonesia yang dibawa oleh Walisanga mulai
dihancurkan oleh kelompok anti tradisional atas gerakan modernisasi pada zaman
pergerakan nasional dan situasi politik Internasional yang berubah semenjak
runtuhnya dinasti Utsmani pada 1924.
Hal tersebut berpengaruh terhadap
Eksistensi NU di Jawa Barat (Tatar Sunda) dalam usahanya mengenalkan paham
Ahlussunah Waljamaah yang dipraktekan oleh para Walisanga.
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Eksistensi Nahdlatul Ulama di Jawa Barat pada 1931-
1967; Proses Perkembangan NU, Eksistensi Cabang-Cabangnya, dan
eksistensinya pada masa transisi dari Orde Lama ke Orde Baru.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, dengan
menggunakan tahapan-tahapan sejarah yang meliputi Heuristik, Kritik,
Interpretasi dan Historiografi. Teori yang digunakan adalah teori Fungsionalisme
Struktural dari Talcott Parsons tentang sistem tindakan. Teori ini menyatakan
bahwa sistem sosial yang menggerakan manusia terjadi karena adanya faktor
kultural, perilaku, kepribadian, dan aktor yang saling mempengaruhi. Sehingga
akan menciptakan perubahan dalam masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan sebagai berikut: (1).
Berdirinya NU di Jawa Barat terjadi pada 1931 dengan diadakannya Congres NU
ke-6 di Cirebon dan mulai dikenal oleh masyarakat Jawa Barat (Tatar Sunda)
dengan diadakannya Congres NU ke-7 di Bandung 1932 (2). Eksistensi cabangcabang NU di Jawa Barat mulai dikenal oleh masyarakat Jawa Barat pada tahun
1931 dan tahun 1932 dan mulai berkembang di berbagai daerah serta puncaknya
ketika NU menjadi partai politik berdasarkan Muktamar ke-19 di Palembang 1952
dengan agenda untuk memenangkan Pemilu 1955 di Jawa Barat dengan perolehan
suara ke-4 setelah Masyumi, PKI, dan PNI. Dari inilah eksistensi NU di Jawa
Barat mulai mendapatkan simpati dan pengikut yang banyak dari masyarakat
sedangkan eksistensi cabang-cabang NU di Jawa Barat berkembang pesat pada
tahun 1952-1959 ketika NU merubah haluan organisasinya dari jami’yah menjadi
Partai Politik. (3).
Adapun transisi NU Jawa Barat pada masa Orde Lama ke Orde
Baru merupakan sikap NU dalam merubah organisasinya dari Jamiyah ke Partai
Politik puncaknya terjadi ketika pemberontakan yang dilakukan oleh PKI pada
1965 merupakan respon NU Jawa Barat dalam menghancurkan pengaruh komunis
di Indonesia dibuktikan dengan Muktamar NU ke-24 di Bandung pada 1967
dengan mendukung Pancasila.***
Nama : Budi Sujati, NIM : 2170120003, Sejarah Kebudayaan Islam. Program Magister Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Note: Tesis karya Budi Sujati tersebut sudah diterbitkan dalam bentuk buku, yang dikembangkan kembali oleh Dr Ajid Thohir yang terbit dengan judul buku Sejarah Perkembangan Nahdlatul Ulama di Jawa Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar