Dr Ajid Thohir: Makkah Kota Istimewa

Menyoroti Kota Makkah menyisakan tidak saja kesan sejarah di baliknya, melainkan juga hikmah serta keistimewaan yang dimiliki kota suci umat Islam itu. Dosen Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung Dr Ajid Thohir menjelaskan, Makkah tidak saja kota tertua dunia. “Ia adalah poros yang menghubungkan bumi dengan ‘Arsy (singgasana) Allah.” Berikut penuturannya kepada reporter Republika, Devi A. Oktavika, pada 04 Juni 2012.

Sejak kapan sesungguhnya Kota Makkah berdiri?

Hal itu diantaranya dijelaskan dalam kitab klasik Akhbâr Makkah karya Abul Walid Muhammad bin Abdullah al-Arzaqy (w. sekitar 250 H, sejarawan seperiode dengan al-Waqidy). Al-Arzaqy memaparkan, berdasarkan laporan para ahli kitab (Taurat dan Injil) serta penuturan dari Ibn Abbas, Wahhab bin Munnabih, Said bin Musayyab, berdirinya kota Makkah di muka bumi ini seiring dan berkaitan dengan “drama kosmik,” yakni ketika Allah swt menunjukk Adam as sebagai khalifah di bumi.

Saat itu para malaikat meremehkan posisi Adam as. Namun ketika Allah melanjutkan firmannya dengan kalimat “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui” mereka sadar bahwa mereka telah lancang akan rencana-Nya. Sejak itu mereka melakukan thawaf dan menangis di hadapan Allah swt.

Kemudian Allah swt menginstruksikan mereka untuk melanjutkan thawaf di bawah ‘Arsy, yakni Baitul Makmur, sepanjang siang dan malam. Tidak kurang dari 70.000 malaikat tidak kembali ke ‘Arsy dan hingga kini menetap di sana. Allah SWT lalu kembali memerintahkan mereka membuat sebuah area thawaf di bumi sebagaimana yang terdapat di ‘Arsy dan Baitul Makmur.

Maka atas izin Allah swt, para malaikat itu memilih Makkah sebagai tempat thawaf tersebut. Menurut Mujahid, Makkah diciptakan sebagai tempat poros ‘Arsy dan Baitul Makmur dua ribu tahun sebelum Nabi Adam as diturunkan ke Bumi. Jadi, berdasarkan periwayatan ini, jelas Kota Makkah direncanakan dan diciptakan keistimewaannya sebelum Nabi Adam as turun ke bumi. Salah satu firman Allah tentang kota istimewa ini ada di surah al-Balad ayat 1-3.

Jika Kota Makkah telah ada sejak itu, maka itu berarti Makkah adalah kota tertua di dunia, mengingat Nabi Adam as adalah manusia pertama di bumi?

Betul, saya setuju karena informasi ini berasal dari tradisi periwayatan Islam yang sangat valid berdasarkan sumber-sumber terpercaya. Makkah jelas kota yang pertama tercipta di muka bumi.  Bahkan ada kalanya kata “Makkah”  itu disebut pula sebagai “Bakkah” yakni (tempat) tangisan  Adam as saat kehilangan suasana kerinduan spiritual antara dirinya, para malaikat, dan Allah swt saat berada di ‘Arsy.

Adam AS sangat menginginkan kembali suasana tersebut. Allah swt lalu menuntunnya melalui Jibril untuk berada di kota Makkah. Di sana ia lalu membangun Ka’bah dan menemukan kembali suasana yang dirindukannya itu. Maka Makkah adalah tempat pertama di muka bumi sekaligus tempat peribadatan dan ritual Adam as. Makkah adalah poros bumi yang langsung lurus tanpa penghalang menuju ‘Arsy. Terbukti, hingga kini tidak ada satu ekor makhluk pun berani melintas di atas Ka’bah.

Bagaimana dengan Yerikho (kota di dekat Sungai Jordan, berlokasi sekitar 16 km dari Laut Mati) yang disebut-sebut sebagai kota tertua dunia dan telah berusia 10.000 tahun?

Jika itu benar kota tertua di dunia,  bisa saja itu artefak yang menyerupai kota. Atau menurut al-Tsa’laby dalam Qoshosh al-Anbiya, kota Yerikho mungkin adalah sisa-sisa kaum ‘Ad dan Tsamud pada masa Nabi Hud as dan Sholeh as. Bisa saja itu disebut kota, karena kaum-kaum tersebut menciptakan bangunan yang kokoh dipegunungan antara Hijaz dan Syam.

Kaum-kaum yang ingkar itu kemudian dihancurkan Allah swt dan diutuslah nabi Sholeh AS  dari bangsa Arab. Bangsa Tsamud adalah bangsa yang paling mahir membuat rumah-rumah dari batu di pegunungan. Berdasarkan periwayatan Ibn Abbas, gunung-gunung tersebut tercipta dengan perantara Jibril. Ketika Jibril mengepakkan sayapnya, maka tanah-tanah yang ada di sekitar Makkah menggumpal sisa-sisanya menyebar menjadi gunung-gunung di sekitar Lebanon, Tursiina, hingga pegunungan Sind dan Hind.

Jika kita percaya kota Yerikho sebagai tempat pemukiman penduduk manusia turunan Adam as, bisa saja kota itu dibangun keturunan anak Adam As yang menetap di wilayah tersebut, sebelum Nabi Ibrahim as membangun kota Makkah. Namun berdasarkan catatan sejarah Islam, kota yang paling pertama diciptakan adalah Makkah dengan Ka’bah-nya.

Sayangnya, sepeninggal Adam as, bangunan kota Makkah hancur oleh topan dan badai banjir masa Nabi Nuh as. Namun oleh Nabi Ibrahim as yang datang dari Mesopotamia membangun kembali Ka’bah tersebut bersama putranya, Nabi Ismail as, sekitar tahun 1892 SM.

Baitul Haram (rumah suci) sekaligus kota tempat penduduk manusia bisa disebut sebagai kota sejalan dengan doa Nabi Ibrahim yang diabadikan dalam al-Qur’an:”Yaa Allah jadikanlah negeri ini aman sentosa...” fakta ini menunjukkan Makkah sebagai kota tertua di dunia. Kehidupan Ibrahim dan keluarga serta penduduknya, malah jauh lebih tua dari kota kehidupan kota Yarikho tersebut. ***

Sumber https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/06/04/m52mdc-dr-ajid-thohir-makkah-kota-istimewa-bag-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar